BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah Insekta Hymenoptera
Kurang lebih 1 juta spesies serangga telah dideskripsi (dikenal dalam ilmu pengetahuan), dan hal ini merupakan petunjuk bahwa serangga merupakan makhluk hidup yang mendominasi bumi. Diperkirakan, masih ada sekitar 10 juta spesies serangga yang belum dideskripsi. Peranan serangga sangat besar dalam menguraikan bahan-bahan tanaman dan binatang dalam rantai makanan ekosistem dan sebagai bahan makanan makhluk hidup lain. Serangga memiliki kemampuan luar biasa dalam beradaptasi dengan keadaan lingkungan yang ekstrem, seperti di padang pasir dan Antartika.
Salah satu bangsa (ordo) dari kelas insecta yang terkenal dan banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari bahkan memiliki keindahan dan keunikan tersendiri adalah serangga hymenoptera. Hymenoptera merupakan serangga bersayap selaput atau bisa juga dikatakan bangsa serangga sayap bening.
Pada dasarnya serangga hymenoptera ini hampir sama dengan serangga-serangga yang lain, hanya saja hal yang membedakannya adalah keunikan dari pembuatan sarang dan penciptaan akan madu yang bernilai tinggi bagi kehidupan manusia. Contohnya, lebah madu (Apis Mellifera, Apis dorsata) dll.
Hymenoptera ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut
1. Bersayat dua pasang, sayap belakang lebih tipis dan lebih kecil dari pada sayap depan.
2. Bagian posterior abdomen hewan betina dilengkapi dengan ovipositor atau dengan sangat yang merupakan modifikasi dan ovipositor
3. Serangga ini hidup berkoloni dan mempunyai seekor ratu
4. Beberapa Hymenoptera dapat berkomunikasi diantara sesamanya
5. Mempunyai alat indera yang lebih berkembang daripada serangga, sehingga kebanyakan dari anggotanya bertindak sebagai penyerbuk/polinatur
6. Beberapa hymenoptera mempunyai ligula (lidah) panjang dan lentur atau memiliki tipe mulut menggigit dan menjilat, rambut-rambut pada ligula berfungsi sebagai peraba, perasa maupun pengumpul nektal.
7. Serangga ini mengalami metamorfosis yang sempurna yang melalui stadia telur larva kepompong dewasa
8. Anggota famili Braconidae, Chalcididae, Ichnemonidae, Trichogrammatidae dikenal sebagai tumbuhan parasit penting pada hama tanaman
Beberapa contoh anggotanya antara lain adalah :
a. Apis indica
b. Apis dorsata
c. Apis melifera
d. Decuphyta smaragdina
e. Trichogramma sp
(parasit telur penggerak tebu/padi) (semut rangrang) (lebah madu tersebar , biasa disebut lebah gung) (lebah madu yang hidup dilubang kayu) (lebah madu, biasa dipelihara manusia)
Bangsa Hymenoptera ini biasanya memiliki pembagian-pembagian menurut kasta – kasta / berdasarkan tugas-tugasnya. Sama seperti serangga – serangga lain yaitu adanya satu yang berperan sebagai petelur, raja yang bertugas untuk mengawini betina, dan pekerja yang bertugas menyediakan makanan, memberi makan calon ratu dan membuat sarang.
Di samping itu, peranan Hymenoptera banyak juga menguntungkan dikehidupan manusia seperti : obat-obatan, bahan makanan, penggemburan tanah dan rantai makanan yang penting dan berbagai konsumen.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Morfologi
Tubuh Hymenoptera dibedakan atas kepala (caput/cephal), dada (toraks) dan perut (abdomen)
2.1.1 Kepala (Cephal)
2.1.2 Dada (Toraks)
2.1.3 Perut (Abdomen)
Contoh : Lebah madu dan semut
Pada lebah madu mulutnya termasuk type menggigit dan menghisap.
Gbr 1. Morfologi Tawon
2.2 Struktur Anatomi
Pada umumnya struktur anatomi serangga Hymenoptera sama seperti ordo dari serangga – serangga lain. Bilapun ada perbedaan itu hanya sedikit saja misalnya keberadaan akan hormon feromon sebagai zat kimia untuk komunikasi antara serangga yang satu dengan yang lain. Hormon feromon ini hanya dimiliki oleh ordo serangga Hymenoptera.
2.2.1 Sistem Digesti
2.2.2. Sistem Respirasi
2.2.3 Sistem Sirkulasi
2.2.4. Sistem Ekskresi
2.2.5 Sistem Saraf
2.2.6 Sistem Reproduksi (Metamarfosis)
2.3. KLASIFIKASI
Klas insecta terbagi atas dua sub , yakni
1. Sub klas Apterigata
2. Sub klas Pterigata
1. Sub klas Apterygata ( Ametebala )
2. Sub klas Pterygata
· Biasanya memepunyai sayap, kadang-kadang teredusir atau tidak dada pada abdomen tidak ada appendage kecuali pada cerci dan lalat genital
· Bangsa atau ordo yang dimiliki sangat banyak diantaranya kurang lebih 22 ordo salah satu diantaranya adalah ordo Hymenoptera.
Ordo ini beranggota kurang lebih 103 species terbagi dalam 2 sub ordo.
· Primitif, tanpa sayap, sederhana atau tidak bermetamorfose, pada abdomen terdapat appendage disebelah ventral
· Bangsa atau Orda yang dimiliki
Protura
Callembola
Diplura
Tysanura
Sub ordo 1 Chlastrogastra
Abdomen lebar dan berhubugan dengan thorax.Larva serupa ulat, mempunyai kaki , makan dan tumbuhan.
Familai 1 siricidae:
Familia 2 Tenthredinidae :
Sub ordo 2 clistrogastra.
Dasar abdomen langsiing dibelakang thorax. Larva tidak berkaki, terdiri atas familia-familia dan antaranya yang penting sebagai berikut:
Familia 1 Formicidae ( semut ) :
Monomorium( semut kecilyang berwarna hitam) Occophylla (semut rang-rang ).
Familia Xylocopidae:
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Sub kelas : Pterygota
Ordo : Hymenoptera
Sub ordo : Chalastrogastra
Famili : Siricidae , Tenthredinidae
Genus : Sirex , Eriocampoides
Species : Sirex sp , Eriocampoides Limacina
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Sub class : Pterygota
Ordo : Hymennoptera
Sub ordo : Clistrogastra
Famili : Formicidae , Xylocopidae , Apidae
Genus : Occphyila , Xylocepi , Apis
Occophyilla sp , Xylocepi latipes , Apis mellifera
( Semut rang- rang ) (Kumbang kayu) (Lebah madu)
Gbr 2. Atta sp Gbr 3. Apis mellifera
2.4 Habitat
Pada dasarnya habitat dari Hymenoptera sama dengan habitat serangga pada umumnya. Hewan-hewan ini banyak dijumpai didaerah yang beriklim tropis maupun yang beriklim dingin sekalipun.
Hymenoptera banyak dijumpai didaerah yang beriklim panas maupun dingin. Serangga ini jika dilihat dari kehidupan spesies-spesiesnya berbeda-beda misalnya : lebah dan tawon banyak hidup dan ditemukan di pohon-pohon, bunga-bunga yang sedang mekar dan beterbangan di udara; semut banyak dijumpai di kayu-kayu yang lapuk, dibawah bebatuan, dan didalam tanah.
Biasanya keberadaan spesies tersebut disuatu tempat disesuaikan dengan jenis makanan yang ada dan suhu pada daerah tersebut dengan begitu mereka dapat bertahan hidup dan meneruskan generasi-generasi mereka.
2.5. Manfaat
Serangga penyerbuk (polinator) menyediakan layanan ekosistem yang esensial dan berkontribusi terhadap hidup pokok pada keragaman dan daya hidup spesies tanaman. Ada dua tipe polinator secara alami, yaitu polinator abiotik dan biotik. Polinator abiotik antara lain adalah angin, air dan gravitasi, sedangkan polinator abiotik adalah serangga, burung dan beberapa mamalia. Dari semua polinator lebih dari 2/3 tanaman di seluruh dunia atau lebih 80 % dari semua tanaman berbunga tergantung pada polinator lebah. Secara global kontribusi polinator terhadap tanaman pertanian setiap tahunnya bernilai sekitar 54 milyar dolar AS.
Peran lebah madu sebagai polinator tanaman budidaya sudah diketahui sejak lama. Lebah madu sudah digunakan secara meluas sebagai polinator dan merupakan bagian integral dari budidaya tanaman secara intensif. Lebah madu mempunyai fungsi penting sebagai hewan pembantu penyerbukan sendiri. Tanaman tersebut memerlukan agen sebagai pembantu penyerbukan dan lebah madu merupakan serangga yang berpotensi sebagai polinator, disamping angin. Potensi ini dapat dimanfaatkan dengan meletakkan koloni lebah madu pada areal tanaman budidaya yang daya serbuknya rendah.
Polinasi sangat penting bagi tanaman untuk mempertahankan survivalnya. Polinasi merupakan proses kompleks yang dipengaruhi oleh temperatur, kelembaban dan adanya polinator yang dapat dilakukan oleh serangga ataupun angin. Fertilisasi terjadi jika polen (sel jantan) bertemu dengan ovula (sel betina). Selain itu, lebah madu juga membantu proses penyerbukan silang.
Banyak laporan peneliti menyatakan bahwa terdapat kenaikan produksi tanaman budidaya jika sejumlah koloni lbah diletakkan di sekitar lokasi tanaman. Penempatan koloni lebah madu di lokasi pertanaman apel dapat meningkatkan produksi sebesar 30-60 %, jeruk meningkat 300-400 %, anggur meningkat 60-100 % dan jagung meningkat 100-150 %(Suhardjono et al.1986)
Studi yang dilakukan Evans dan Spivak (2006) ; Sabara et.al (2006) dan Higo et al (2004) menunjukkan bahwa lebah A. Mellifera berperan penting sebagai polinator pada pertanaman Cranberry komersial di dalam rumah kaca pada musim dingin. Lebah tidak hanya berperan dengan efektif sebagai serangga penyerbuk. Namun juga dapat meningkatkan produksi dan kualitas tanaman cranberry. A. Mellifera ternyata juga berperan penting dalam polinasi tanaman buckwheat. Sekitar 95 % serangga yang mengunjungi pertanaman buckwheat adalah lebah A. Mellifera.
Di negara-negara yang maju industri perlebahannya, tujuan utama budidaya lebah bukan untuk memanen madu, melainkan mengharapkan peran lebah sebagai polinator. Sebagai misal, sekitar 95 % dari 3 juta koloni lebah madu yang dibudidayakan di Amerika Serikat bertujuan untuk memanfaatkan lebah sebagai polinator dan sisanya untuk menghasilkan madu. Kini, tidak kurang 30 % produk pangan asal tanaman yang dihasilkan di Amerika Serikat, proses penyerbukannya dibantu oleh lebah madu (Rusfidra, 2006)
BAB III
KESIMPULAN
· Tubuh Hymenoptera dibedakan atas :
1. kepala (caput/cephal),
2. dada (toraks) dan
3. perut (abdomen)
· Saluran pencernaannya terdiri dari mulut yang terbuka kedalam esofagus berdinding tipis. Esofagus tersebut akan berujung ke lambung. Sebenarnya lambung disini adalah usus yang memanjang dari mulut sampai ke anus di segmen perut terakhir. Usus tersebut terdiri dari
o usus depan
o usus tengah dan
o usus akhir
· Akhirnya, sisa-sisa makanan didorong ke dalam usus akhir yang terbagi atas suatu ileum berbentuk pipa dan rektum, dari mana air dan garam lebih banyak diabsorsi, akrena isi rektum tidak hanya mengandung sisa-sisa makanan yang tidak dicernakan tetapi juga air seni.
· Seperti halnya sistem peredaran dalam tubuh, ada suatu jaringan tabung yang canggih dan rumit (disebut sistem trakea) yang mengirim udara yang mengandung oksigen ke tiap sel didalam tubuh.
· Berkat sistem ini, sel-sel yang mendukung otot-otot terbang dapat mengambil oksigen secara langsung dari tabung-tabung tersebut. Sistem ini juga membantu mendinginkan otot setelah bekerja dengan tingkat tinggi yang setara 1000 putaran per detik.
· Darah serangga tidak berwarna merah seperti halnya darah manusia, melainkan berwarna hijau kekuning-kuningan. Hal tersebut dikarenakan darah pada serangga tidak mengandung Hb (Hemoglobin), maka darah pada serangga dinamakan Haemolymph / Haemocianin. Selain itu darah tidak beredar didalam pembuluh darah maka sistem peredarannya disebut peredaran darah terbuka.
· Saluran Malphigi (ginjal) memegang peranan penting pada pembuangan. Pipa-pipa ini berbentuk halus yang terletak di dalam rongga udara hemocoel, yang tertutup di bagian ujungnya, tetapi terbuka ke usus, biasanya pada persimpangan usus tengah dan usus akhir.
· Sistem saraf terdiri atas otak dikepala dan simpul-simpul syaraf di bagian toraks dan abdomen, berfungsi untuk mengolah informasi dan memberikan perintah-perintah ke organ-organ fungsional lainnya seperti otot dan kelenjar-kelenjar.
· Sistem reproduksi pada Hymenoptera dikenal dengan Metamarfosis Sempurna, pertumbuhan serangga ini bisanya melalui empat tahap yaitu :
1. Telur
2. Larva / nimfa
3. Pupa
4. Dewasa
· Klas insecta terbagi atas dua sub , yakni
Sub klas Apterigata, terdiri atas ordo :
- Protura
- Callembola
- Diplura
- Tysanura
Sub klas Pterigata terdiri atas sub ordo :
- Chlastrogastra
- Clistrogastra.
· Hymenoptera banyak dijumpai didaerah yang beriklim panas maupun dingin. Serangga ini jika dilihat dari kehidupan spesies-spesiesnya berbeda-beda misalnya : lebah dan tawon banyak hidup dan ditemukan di pohon-pohon, bunga-bunga yang sedang mekar dan beterbangan di udara; semut banyak dijumpai di kayu-kayu yang lapuk, dibawah bebatuan, dan didalam tanah.
· Serangga penyerbuk (polinator) menyediakan layanan ekosistem yang esensial dan berkontribusi terhadap hidup pokok pada keragaman dan daya hidup spesies tanaman
· Selain memiliki manfaat yang telah dijelaskan diatas, ordo Hymenoptera juga memiliki beberapa kerugian khususnya bagi manusia, sebagai contoh Atta sp (semut pemotong daun) dianggap sebagai hama pertanian karena semut-semut ini membudidayakan jamur yang mana jamur-jamur ini nantinya akan menjadi gulma di lahan pertanian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Djarubito, Mukayat. 1989. Zoologi Dasar. Yogyakarta : Erlangga.
Hoeve, W. Van. 1996. Ensiklopedi Indonesia seri Fauna. : Intermasa.
Jasin, M. 1987. Sistematik Hewan (Invertebrata dan Vertebrata Surabaya : Sinar Wijaya.).
Jati, W. 2007. Biologi SMA Kelas X. Jakarta : Geneca Exact.
Pratiwi, D. A. Maryati, Sri dkk. 2007. Biologi SMA kelas X. Jakarta : Erlangga.
Pratiwi, M. 2004. Biologi Kelas X Jakarta : Erlangga.
Prawihartono, S, dkk.2000. Biologi – 1b. Jakarta : Bumi Aksara.
Pustaka Dasar. 1981. Serangga Sosial. Jkarta : Gramedia.
Setford, Steve. 2005. Intisari Ilmu Hewan Merayap. Jakarta : Erlangga.
Syamsuri, I, dkk. 2004. Biologi untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga.
http:///www.pesanharunyahya.com/news/
http:///id.wikipedia.org./wki.jantan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan masalah " Hymenoptera ( Serangga Bersayap Bening )".
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Komputer di Sekolah Pasca Unimed.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu diharapkan masukan baik saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sekalian.
Akhir kata, penyusun berharap kiranya makalah ini dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan wawasan kita. Amin.
Sekian dan terima kasih.
Medan, 01 September 2010Hormat saya,
Novi Fitriandika Sari
Selain memiliki manfaat yang telah dijelaskan diatas, ordo Hymenoptera juga memiliki beberapa kerugian khususnya bagi manusia, sebagai contoh Atta sp (semut pemotong daun) dianggap sebagai hama pertanian karena semut-semut ini membudidayakan jamur yang mana jamur-jamur ini nantinya akan menjadi gulma di lahan pertanian tersebut.
Hidup soliter , tubuh besar , berwarna hitam , mandi bulanya membuat lubang- lubang pada kayu atau tiang rumah. Lubang itu dipakai sebagai arang meletakkan telur. Contoh:Xylocep latipes ( kumbang kayu)
Familia Apidae
Matanya berbulu ;pekerja mempunyai keranjang tepung sari pada kaki belakang.Contoh:Apis indica, Apis melivica.
Sistematika Hymenoptera yang diwakili pada setiap famili yakni
Kingdom : Animalia
Ukuran tubuh di antara 2 sampai 18 mm; pronotumnya melebar;bagian muka abdomen mengenting, polymorphy dengan ratu yang berstatus seks betina,hewan jantan, pekerja sebagai hewan seks betina tanpa sayap.Pada beberapa species mempunyai beberapa kasta.Dalam satu koloni terdapat kurang lebih 100.000 individu.Ratu akan melepaskan sayap setelah penerbangan kawin. Setelah itu akan membentuk koloni baru dan akhirnya hanya menghasilkan telur.makanannya akan diperoleh dari mulut individu pekerja berupa zat cairan. sebagian besar semut makan sisa-sisa zat yang telah mati, beberapa predacious,beberapa makan biji-bijian. Banyak yang merugikan manusia. Beberapa koloni semut jenis tertentu membawa kesulitan pada lapangan pertanian. Contoh Ponera, sebagai sebut primitif yang membentuk koloni.
Badan tegap, hewan betina mempunyai ovipositor, umumnya parthenogenesis; larva pemakan daun-daun dan mengebor pohon. Contoh : Cimbex amaericanus, Eriocampoides limacine. Larvanya pemakan bagian epidermis daun pohon Peer dan Chery.
Tubuh tegar, abdomen berakhir dengan duri ; hewan betina mempunyai ovipositor untuk mengebor, larva hidup dalam kayu pohon. Contoh:Cimbex amaericanus, Eriocampoides limacina.Larvanya pemakan bagian epidermis daun pohon per dan chery.
Pada beberapa jenis penyengat (Hymenoptera), telur yang tak dibuahi menjadi jantan, sedangkan yang dibuahi menjadi betina.
Pertumbuhan serangga biasanya melalui empat tahap bentuk hidup yaitu : telur, larva / nimfa, pupa dan stadium dewasa. Telur diletakkan secara tunggal, atau dalam kelompok, didalam atau di atas jaringan tanaman atau binatang inang yang menjadi sasaran makanan serangga. Embrio di dalam telur berkembang menjadi larva atau nimfa (tergantung macam metamorfosis atau perkembangan) yang keluar dari telur pada saat telur menetas.
Larva/nimfa memiliki tahapan perkembangan (instar), yang setiap tahapannya melalui proses pergantian kulit (ecdysis), karena setiap meningkatan ukuran tubuh pada satu instar ke instar berikutnya memerlukan integumen baru yang lebih besar (sama halnya dengan anak yang bertumbuh memerlukan pakaian yang ukurannya lebih besar). Larva berkembang menjadi pupa (pada ulat kupu-kupu disebut cocoon atau kepompong), dan pupa dan nimfa berkembang menjadi serangga dewasa.
Sistem saraf terdiri atas otak dikepala dan simpul-simpul syaraf di bagian toraks dan abdomen, berfungsi untuk mengolah informasi dan memberikan perintah-perintah ke organ-organ fungsional lainnya seperti otot dan kelenjar-kelenjar.
Saluran Malphigi (ginjal) memegang peranan penting pada pembuangan. Pipa-pipa ini berbentuk halus yang terletak di dalam rongga udara hemocoel, yang tertutup di bagian ujungnya, tetapi terbuka ke usus, biasanya pada persimpangan usus tengah dan usus akhir. Otot-otot luar pipa-pipa ini membuat pipa berkelok-kelok sehingga terjadi gerakan darah disekitarnya. Air dan zat-zat yang larut berdifusi kedalam pipa-pipa ini, atau mungkin dengan beberapa zat seperti asam urine yang kemudian mengalir ke bawah pipa masuk ke dalam usus. Tetapi cairan yang lewat dari darah akan mengandung banyak zat-zat yang berguna dan yang tidak berguna, dan bersama air terserap di bagian-bagian bawah saluran Malphigi atau didalam anus. Apapun yang masih tersisa akan dikeluarkan bersama-sama dengan hasil-hasil sisa pencernaan makanan ke anus. Asam urine merupakan zat buangan penting yang mengandung zat lem.
Lemak, gula, asam amino, air dan garam dari makanan, diserap masuk kedalam darah, akan tetapi peredaran darah pada serangga dan artropoda umunya berbeda dengan peredaran darah manusia,karena darah serangga lebah tidak mengalir melalui sistem arteri dan vena. Darah biasanya mengisi rongga di dalam tubuh yang dinamakan hemocoel. Akibatnya otot, saraf, dan organ – organ lain. Langsung berada dalam darah dan tidak melalui jaringan kapiler.
Jantung pada serangga berupa pipa yang panjang dan ramping, terletak di bagian atas hemocoel tepat di atas usus. Dari hemocoel darah masuk ke dalam jantung lewat sejumlah lubang-lubang kecil dan sesudah itu dipompa lagi ke dalam hemocoel dekat otak. Kadang-kadang ada juga pompa-pompa yang lebih kecil untuk membantu mengalirnya darah melalui kaki dan antena, dan seluruh aliran darah ini berjalan sangat lambat serta tidak teratur.
Darah serangga tidak berwarna merah seperti halnya darah manusia, melainkan berwarna hijau kekuning-kuningan. Hal tersebut dikarenakan darah pada serangga tidak mengandung Hb (Hemoglobin), maka darah pada serangga dinamakan Haemolymph / Haemocianin. Selain itu darah tidak beredar didalam pembuluh darah maka sistem peredarannya disebut peredaran darah terbuka.
Darah serangga terdiri atas cairan plasma yang mengandung berbagai tipe sel, dan pada tiap sel terdapat satu inti yang tidak sama dengan inti sel darah merah manusia. Plasma mengangkut hasil-hasil pencernaan dari usus ke alat-alat lain, tempat makanan disimpan dan digunakan, sedangkan beberapa zat gula dan protein tertentu tetap tersimpan di dalam cairan plasma tersebut. Plasma juga mengangkut sisa-sisa pencernaan ke dalam saluran Malphigi untuk dibuang dan hormon ke dalam alat-alat yang telah dirangsang oleh zat ini. Peranan penting lainnya yang dipegang plasma serangga bersama kutikula yang lembut dan lentur, seperti ulat, ialah membantu mempertahankan bentuk badan dan untuk bergerak maju. Peranan ini penting khusus pada semua serangga, karena sesudah pergantian kulit kutikula masih lunak.
Kebanyakan serangga – serangga lain tidak terluput pula pada serangga Hymenoptera oksigen tidak daingkut dalam darah, tetapi sebagai udara melalui trakea.
Untuk menguraikan karbohidrat dan lemak bagi keperluan energi, diperlukan zat asam. Karena itu hewan harus menghirup udara untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam jaringan tubuh, terutama bagi otot yang menggunakan energi. Pada hewan-hewan darat, permukaan tubuh dari mana zat asam masuk ke dalam tubuh, merupakan sumber penting hilangnya air, sebab kalau zat asam dapat masuk ke dalam tubuh maka air pun dapat lolos. Kehilangan air ini dapat dikurangi, bila permukaan pernapasan tempat terjadinya pertukaran gas terletak di dalam tubuh, sehingga udara cepat menjadi jenuh dan tidak mudah menghilang dengan jalan difusi. Sebagai pengganti paru-paru, serangga memiliki sejumlah pipa, yakni trakea yang terbuka ke luar melalui sisi setiap segmen tubuh yang bermuara pada celah trakea. Pada kebanyakan serangga trakea-trakea tersebut menjadi satu saluran utama yang terletak di sepanjang tubuh dan dari cabang-cabang halus menuju ke seluruh bagian tubuh langsung menghantar zat asam ke berbagai jaringan. Apabila zat asam diperlukan lebih banyak, maka beberapa bagian berbentuk kantung didalam jaringan trakea dapat mengembang dan menyusut karena gerak tubuh yang memompa udara ke luar masuk. Sistem seperti ini sangat efektif, karena dapat menjaga persediaan zat asam yang cukup bagi otot-otot terbang yang relatif lebih banyak dibandingkan dengan jaringan manapun di dalam dunia hewan. Akan tetapi karena difusi memegang peranan penting dalam pernapasan, serangga hanya dapat mencapai ukuran tubuh yang terbatas, oleh karena difusi hanya mencukupi bagi pengangkutan jarak dekat. Oleh karena itu beberapa serangga mempunyai garis tengah di atas 12 mm.
Balik pada serangga Hymenoptera karbondioksida yang terbentuk dalam pernapasan meninggalkan tubuh dengan jalan yang sama seperti ditempuh zat asam.
Sistem pernapasan ini bekerja sangat berbeda dengan sistem pernapasan kita. Kita menghirup udara ke dalam paru-paru. Di sini, oksigen bercampur dengan darah dan dibawa keseluruh tubuh oleh darah. Kebutuhan akan oksigen begitu tinggi sehingga hampir tidak ada waktu untuk menunggu oksigen dikirim ke selsel tubuh oleh darah. Untuk mengatasi masalah ini, ada suatu sistem yang sangat khusus. Tabung udara di dalam tubuh serangga mengangkut udara ke bagian-bagian berbeda dari tubuh alalt. Seperti halnya sistem peredaran dalam tubuh, ada suatu jaringan tabung yang canggih dan rumit (disebut sistem trakea) yang mengirim udara yang mengandung oksigen ke tiap sel didalam tubuh.
Berkat sistem ini, sel-sel yang mendukung otot-otot terbang dapat mengambil oksigen secara langsung dari tabung-tabung tersebut. Sistem ini juga membantu mendinginkan otot setelah bekerja dengan tingkat tinggi yang setara 1000 putaran per detik.
Saluran pencernaannya terdiri dari mulut yang terbuka kedalam esofagus berdinding tipis. Esofagus tersebut akan berujung ke lambung. Sebenarnya lambung disini adalah usus yang memanjang dari mulut sampai ke anus di segmen perut terakhir. Usus tersebut terdiri dari
a. usus depan
b. usus tengah dan
c. usus akhir
Usus depan dan usus akhir dilapisi kutikula (lapisan tanduk) yang berhubungan dengan penutup tubuh. Usus depan banyak yang mempunyai struktur rumit, karena harus mendorong makanan ke usus tengah, menyimpan makanan, dan pada serangga yang memakan bahan padat membantu menghancurkan bahan makanan tersebut sebelum diteruskan ke saluran pencernaan.
Oleh karena itulah usus depan harus memiliki suatu pipa sederhana yang berupa tembolok yang berdinding tipis dan dapat melar (menyimpan makanan) dan suatu lambung otot yang kuat dilapisi gigi kutikuler kuat untuk menggiling makanan.
Dari tembolok makanan didorong ke usus tengah yang terletak dibelakangnya, tempat terjadinya enzima dan tempat hasil pencenaan diserap kedalam darah. Usus tengah tidak mempunyai lapisan kutikula, tetapi biasanya ditutup selaput tipis yang dsiebut membran peritrofik. Lapisan ini melindungi sel-sel yang halus terhadap kerusakan oleh makanan.
Akhirnya, sisa-sisa makanan didorong ke dalam usus akhir yang terbagi atas suatu ileum berbentuk pipa dan rektum, dari mana air dan garam lebih banyak diabsorsi, akrena isi rektum tidak hanya mengandung sisa-sisa makanan yang tidak dicernakan tetapi juga air seni.
Serangga Hymenoptera memerlukan bahan makanan yang serupa dengan hewan lain-karbohidrat dan lemak untuk energi, protein untuk pertumbuhan dan reproduksi, vitamin dan unsur hara yang memegang peranan kecil tetapi penting bagi aktivitas enzim dan tempat-tempat lain.
Perut atau abdomen terdiri dari beberapa segmen. Pada segmen terakhir dari Hymenoptera membentuk alat kelamin. Pada serangga betina, segmen tersebut membentuk alat peletak telur yang disebut ovipositor. Bentuknya memanjang dan runcing
Pada Hymenoptera terdiri atas 3 segmen yaitu segmen depan (protoraks), tengah (mesotoraks), dan belakang (metatoraks). Masing-masing segmen memiliki terdapat sepasang kaki. Pada mesotoraks dan metatoraks terdapat dua pasang sayap yang berupa selaput tipis yang dikenal sebagai himen.
Pada kepala terdapat sepasang antena yang berfungsi sebagai indera pembau yakni chemoreceptor di kepala juga terdapat mulut, dimana mulutnya beripe menggigit. Mata pada hymenoptera adalah mata majemuk atau mata faset.